Headlines News :
Home » » Download Contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) TK, SD, SMP

Download Contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) TK, SD, SMP

Written By Admin on Thursday, 1 August 2013 | 13:29

Ad
  1. Buku Panduan dan Contoh : PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SD, Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika, [download]
  2. Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA INGGRIS (Andreas Suwarno. Guru Bahasa Inggris SLTPN 4 Muaro Kelingi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan), [download]
  3. Judul : ROLE PLAY: SUATU ALTERNATIF PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SLTP ISLAM MANBAUL ULUM GRESIK Oleh : Mudairin (Guru Bahasa Inggris SLTP Islam Manbaul Ulum Kabupaten Gersik , Jawa Timur), [download]
  4. Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK KWL DAN PERMAINAN BAHASA (Jafrizal, Guru Bahasa Inggris SLTPN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. [download]
  5. Judul : EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI MELALUI METODE OUT DOOR STUDY DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA (Ninik Widayanti. Guru SLTPN 2 Candipura Kabupaten Lumajang Jawa Timur), [download]
  6. Judul : Pendekatan Joyful Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) (Sri Hayati. Staf pengajar pada jurusan Geografi, Kepala Pusat PPKLH Lembaga Penelitian UPI), [download]
  7. Judul : PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) DENGAN TEKNIK TRIFOKUS STEVE SNYDER (Muhammad Sarwono. Guru Bahasa Indonesia SLTPN 3 Patebon Kabupaten Kendal Jawa Tengah), [download]
  8. Judul : UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN TEKNIK SKEMA (Fuad Asnawi. Guru Bahasa Indonesia SLTP Mataram, Kasihan. Kabupaten Bantul D.I. Jokyakarta), [download]
  9. Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA INGGRIS (Andreas Suwarno. Guru Bahasa Inggris SLTPN 4 Muaro Kelingi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan), [klik disini]
  10. Proposal PTK Bhs. Inggris SMP
    Contoh Propsal Penelitian Tindakkan Kelas Bhs. Inggris SMP [download]
  11. Penelitian Studi Kasus di SD:
    LAPORAN PENELITIAN STUDI KASUS PADASEKOLAH DASAR PROGRAM MBS-MATA PELAJARAN MATEMATIKA-Oleh: Tim PGSD FIP UNJ (Kerjasama UNESCO dengan FIP UNJ)-[DOWNLOAD
     
  12. Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SD, Buku Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika. Penulis: Dra. Sukayati, M.Pd. Penilai: Fadjar Shadiq, M.App.Sc. Editor: Yuliawanto, M.Si. Ilustrator: Victor Deddy Kurniawan, S.S. [DOWNLOAD]
Ad
  1. Buku Panduan dan Contoh : PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SD, Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika, [download]
  2. Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA INGGRIS (Andreas Suwarno. Guru Bahasa Inggris SLTPN 4 Muaro Kelingi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan), [download]
  3. Judul : ROLE PLAY: SUATU ALTERNATIF PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SLTP ISLAM MANBAUL ULUM GRESIK Oleh : Mudairin (Guru Bahasa Inggris SLTP Islam Manbaul Ulum Kabupaten Gersik , Jawa Timur), [download]
  4. Judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK KWL DAN PERMAINAN BAHASA (Jafrizal, Guru Bahasa Inggris SLTPN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. [download]
  5. Judul : EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI MELALUI METODE OUT DOOR STUDY DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA (Ninik Widayanti. Guru SLTPN 2 Candipura Kabupaten Lumajang Jawa Timur), [download]
  6. Judul : Pendekatan Joyful Learning Dalam Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) (Sri Hayati. Staf pengajar pada jurusan Geografi, Kepala Pusat PPKLH Lembaga Penelitian UPI), [download]
  7. Judul : PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA (KEM) DENGAN TEKNIK TRIFOKUS STEVE SNYDER (Muhammad Sarwono. Guru Bahasa Indonesia SLTPN 3 Patebon Kabupaten Kendal Jawa Tengah), [download]
  8. Judul : UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN TEKNIK SKEMA (Fuad Asnawi. Guru Bahasa Indonesia SLTP Mataram, Kasihan. Kabupaten Bantul D.I. Jokyakarta), [download]
  9. Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA INGGRIS (Andreas Suwarno. Guru Bahasa Inggris SLTPN 4 Muaro Kelingi Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan), [klik disini]
  10. Proposal PTK Bhs. Inggris SMP
    Contoh Propsal Penelitian Tindakkan Kelas Bhs. Inggris SMP [download]
  11. Penelitian Studi Kasus di SD:
    LAPORAN PENELITIAN STUDI KASUS PADASEKOLAH DASAR PROGRAM MBS-MATA PELAJARAN MATEMATIKA-Oleh: Tim PGSD FIP UNJ (Kerjasama UNESCO dengan FIP UNJ)-[DOWNLOAD
     
  12. Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SD, Buku Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika. Penulis: Dra. Sukayati, M.Pd. Penilai: Fadjar Shadiq, M.App.Sc. Editor: Yuliawanto, M.Si. Ilustrator: Victor Deddy Kurniawan, S.S. [DOWNLOAD]
LANGKAH PENYUSUNAN RPP Kurikulum 2013 cms-formulasi LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan. clip_image002_thumb Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut. 1. Mencantumkan Identitas Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas­, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu. Hal yang perlu diperhatikan adalah : a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar. b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan) c. Indikator merupakan: § ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar § penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. § dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. § rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. § digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya. 2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya: Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia”. Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat: 1. mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia. 2. menyebutkan bagian-bagian jantung. 3. merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya. 4. mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru. Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil. 3. Menetukan Materi Pembelajaran Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh: Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan. Materi pembelajaran: Ciri-Ciri Kehidupan: Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi. 4. Menentukan Metode Pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik: a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya. b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya. 5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Pendahuluan § Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya. § Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan. § Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb. § Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. § Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelak­sana­an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). 2. Kegiatan Inti Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan. 3. Kegiatan penutup § Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan. § Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai sampelnya. § Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi­/pengayaan. b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan. 6. Memilih Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran. 7. Menentukan Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai. .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/langkah-penyusunan-rpp-kurikulum-2013.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
LANGKAH PENYUSUNAN RPP Kurikulum 2013 cms-formulasi LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan. clip_image002_thumb Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut. 1. Mencantumkan Identitas Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas­, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu. Hal yang perlu diperhatikan adalah : a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar. b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan) c. Indikator merupakan: § ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar § penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. § dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. § rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. § digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya. 2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya: Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia”. Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat: 1. mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia. 2. menyebutkan bagian-bagian jantung. 3. merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya. 4. mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru. Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil. 3. Menetukan Materi Pembelajaran Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh: Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan. Materi pembelajaran: Ciri-Ciri Kehidupan: Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi. 4. Menentukan Metode Pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik: a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya. b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya. 5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Pendahuluan § Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya. § Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan. § Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb. § Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. § Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelak­sana­an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). 2. Kegiatan Inti Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan. 3. Kegiatan penutup § Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan. § Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai sampelnya. § Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi­/pengayaan. b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan. 6. Memilih Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran. 7. Menentukan Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai. .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/langkah-penyusunan-rpp-kurikulum-2013.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
LANGKAH PENYUSUNAN RPP Kurikulum 2013 cms-formulasi LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan. clip_image002_thumb Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut. 1. Mencantumkan Identitas Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas­, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu. Hal yang perlu diperhatikan adalah : a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar. b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan) c. Indikator merupakan: § ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar § penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. § dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah. § rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. § digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya. 2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Misalnya: Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia”. Tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat: 1. mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia. 2. menyebutkan bagian-bagian jantung. 3. merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya. 4. mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru. Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil. 3. Menetukan Materi Pembelajaran Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator. Contoh: Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan. Materi pembelajaran: Ciri-Ciri Kehidupan: Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi. 4. Menentukan Metode Pembelajaran Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik: a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya. b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya. 5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Pendahuluan § Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan sebagainya. § Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang materi yang akan diajarkan. § Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb. § Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar. § Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelak­sana­an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran). 2. Kegiatan Inti Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan. 3. Kegiatan penutup § Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan. § Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai sampelnya. § Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi­/pengayaan. b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan. 6. Memilih Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya. Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu. Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran. 7. Menentukan Penilaian Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai. .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2013/07/langkah-penyusunan-rpp-kurikulum-2013.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SD NEGERI DANASARI 01 KEC. BOJONG KAB. TEGAL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger